Postingan

CERITA FIKSI : TUAN BERUANG BESAR YANG RAMAH

Terlihat layaknya Seorang Guardian, di tengah padang rumput dan kuil yang telah hancur. kepercayaan tunggal menjadikan orang lupa kehadiran dari entitas lainnya. Pedang ini semakin tumpul, tapi aku masih yakin ini berfungsi. sekilas disana perang masih berlanjut, "tiadakah yang merasa? haruskah mereka ikut berkorban?". Jubah ini seolah lambang seseorang yang perkasa tapi sungguh sakit jika hanya diri ini yang merasa. Berkeinginan demi sesama, meskipun mustahil. didepanku beruang bermata indah berdiri menjajarkan diri menatapku. aku tau ia memberanikan diri, menghampiriku penuh luka, ia memberikan sebuah apel. manis meski sedikit tersedak rasanya. ia menunjuk gandaksata di keningku, sembari berucap "aku adalah aku, seorang manusia". Aku hanya tersenyum dan berucap "keajaiban itu sunguh membingungkan". Aku duduk di tengah padang rumput bersama beruang. menatapi kuil yang hancur disana, fanatisme, vandalisme, mengakibatkan perang. Pedang ini usang, pikiran